Diskusi Ilmiah merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam PNMHII yang memberikan kesempatan bagi masing-masing delegasi untuk mempresentasikan hasil karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah (paper). Kegiatan ini juga meninjau secara sistematis dengan kerangka teori dan menawarkan solusi baik kepada pemerintah maupun masyarakat dalam bentuk makalah. Setiap delegasi akan diberikan waktu untuk melakukan pembahasan dan tanya jawab dengan para delegasi lainnya. Setiap delegasi akan mempresentasikan dan mendiskusikan makalahnya yang disaksikan seluruh peserta dan difasilitasi oleh dosen pemandu. Tujuan dari kegiatan ini ialah sebagai suatu wadah tercapainya proses diskusi akademis diantara para delegasi serta mengapresiasi ide-ide nyata yang akan diajukan kepada pemerintah maupun masyarakat.
Di dalam diskusi ilmiah, masing-masing dibagi ke – dalam 7 sub tema :
- Implementasi Teori dan Konsep HI dalam Proses Perdamaian Dunia di tengah Kompleksitas Konflik Internasional dalam Dua Dekade Terakhir
Tema ini membahas mengenai peran konsep dan teori dalam SHI dalam perdamaian dunia dalam dua dekade terakhir. Jika diperhatikan dalam dua dekade terakhir konflik-konflik yang mengancam perdamaian dunia mengalami peningkatan ekskalasi dan perubahan dimensi. Kompleksitas konflik mejadi realita yang tidak dapat dielakkan. Kondisi ini perlu dilakukan pengkajian ulang secara mendalam terhadap perkembangan ilmu HI. Upaya penyelesaian konflik dengan pendekatan teori dan konsep tidak berjalan beriringan dengan konflik yang terjadi. Konsep dan teori dalam SHI yang bersinggungan dengan persoalan konflik dan keamanan seharusnya dapat diimplementasikan dengan optimal dan benar-benar menjadi pilihan solusi bagi negara atau aktor non-negara yang berkonflik.
- Efektifitas Diplomasi, Politik Internasional, dan Pemberdayaan Nation-State sebagai Elemen Esensi Perdamaian Internasional
Tema ini membahas mengenai peran diplomasi, politik internasional dan nation-state sebagai instrumen penting dalam melakukan hubungan internasional. Meskipun pada kenyataannya banyak negara yang masih menggunakan cara kekerasan yang berakibat menimbulkan korban dan kerugian. Ditambah dengan kemunculan aktor-aktor non-negara yang memiliki pengaruh besar dalam pencaturan dunia yang semakin menggerus kekuatan nation-state. Akibatnya banyak negara yang muncul sebagai ‘boneka’ yang menegosiasikan kepentingan pihak-pihak tertentu yang dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan besar yang mampu mendanai operasional negara.
- Kontribusi Kawasan dalam Menciptakan Perdamaian Dunia
Kerjasama kawasan masing-masing negara anggota berupaya untuk meredam konflik diantara mereka. Mereka berusaha menciptakan keamanan dan mewujudkan perdamaian di dalam ruang lingkup kawasan mereka. Jika masing-masing kerjasama kawasan berkonsentrasi untuk menciptakan perdamaian di lingkungan mereka masing-masing makan dalam skala yang lebih luas, kondisi ini tentunya memberikan dorongan positif untuk menciptakan perdamaian di dunia. Oleh karena itu kerjasama kawasan seharusnya menjadi salah satu jalan dalam mewujudkan perdamaian dunia.
- Globalisasi, Ekonomi Politik Internasional, dan Media : Dilema Antara Pemicu dan Solusi Konflik
Globalisasi merupakan sebuah fenomena khusus yang hadir di tengah-tengah peradaban manusia. Dengan didukung nya modernisasi teknologi dan informasi negara tanpa disadari mulai terkoneksi satu sama lain dalam sistem ekonomi internasional yang membentuk sebuah tatanan ekonomi global yang didasari pada akselesari pengembangan pasar tanpa adanya intervensi pemerintah. Globalisasi, ekonomi politik internasional dan media dapat menjadi sarana pemersatu. Namun tidak tertutup kemungkinan juga bahwa ketiga hal tersebut dapat menjadi pemicu masalah yang menyumbang pada instabilitas perdamaian dunia.
- Resurgensi Kearifan Lokal di tengah Blokade Modernitas Masyarakat Global sebagai Alternatif Mencapai Dunia yang Damai
Upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang makin pragmatis dan konsumtif. Atau dalam kata lain masyarakat dunia saat ini telah diblokade oleh modernitas yang melemahkan nilai-nilai luhur. Secara faktual dapat kita saksikan bagaimana kearifan lokal yang sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak terimplementasikan dalam praktik hidup yang makin pragmatis. Oleh karena itu kearifan lokal perlu diresurgensikan kembali. Resurgensi kearifan lokal berarti mempertahankan kearifan lokal agar tidak tergerus oleh arus modernitas masyarakat global. Dalam kajian post-modernis kearifan lokal memiliki posisi tersendiri. Pada prinsipnya kearifan lokal dapat diresurgensi dan diberdayagunakan untuk meminimalisir konflik. Banyak nilai-nilai ataupun norma yang menjadi esensi kearifan lokal sejalan dengan upaya menciptakan ketertiban dan perdamaian dalam suatu komunitas secara spesifik. Dimana nilai-nilai ataupun norma tersebut tentunya dapat diperdayagunakan untuk menciptakan perdamaian pada skala yang lebih luas.
- Kajian Strategi dalam Stabilisasi Pertahanan dan Keamanan Global pada Milenium ke-3
Pada Milenium ke-3 berbagai fenomena fundamental terjadi akan mengubah wacana politik, keamanan dan pertahanan. Fenomena itu adalah perkembangan teknologi, gelombang demokratisasi, interdependensi hubungan antar bangsa. Dengan globalisasi sebagai impulsutamanya, fenomena itu telah memporakporandakan kerangka lama hubungan antar negara, dan mengubah gravitasi politik domestik negara-negara. Konsep ini telah diperluas tidak hanya terfokus pada hal-hal yang bersifat militeristik, tetapi telah berkembang mengarah pada berbagai aspek seperti perlindungan lingkungan, hak asasi manusia, perluasan perdagangan dan investasi, pemberantasan kejahatan internasional, atau perdagangan barang terlarang. Diharapkan muncul kajian-kajian strategis yang berorientasi pada stabilisasi pertahanan dan keamana global yang memiliki tujuan akhir pada upaya menciptakan stabilitas perdamaian dunia.
- Pemberdayaan Organisasi, Kerjasama dan Pembangunan Internasional dalam Mendorong Terselenggaranya Perdamaian Dunia
Tema ini ingin mengeksplorasi secara lebih dalam pemberdayaan organisasi, kerjasama dan pembangunan internasional dalam mendorong terselenggaranya perdamaian dunia. Karena saat ini banyak bermunculan Organsasi Internasional yang menjadi wadah untuk mencapai visi menciptakan perdamaian dunia. Berbagai jaringan kerjasama juga telah dikembangkan karena masyarakat internasional menyadari bahwa perdamaian bukanlah persoalan tunggal yang bisa diselesaikan dengan satu solusi. Sebaliknya persoalan perdamaian berkorelasi dengan persoalan lainnya yaitu pembangunan. Kerjasama dan pembangunan internasional dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara. Pembangunan internasional dipilih menjadi salah satu langkah mendasar karena sejatinya tingkat kesejahteraan memiliki korelasi dengan intensitas konflik. Dimana semakin sejahtera suatu bangsa, maka semakin rendah intensitas konflik, dan demikian sebaliknya.
Tujuan Kegiatan
- Memfasilitasi mahasiswa Hubungan Internasional untuk berkontribusi dalam proses mewujudkan perdamaian dunia.
- Mengajak mahasiswa Hubungan Internasional untuk menyampaikan aspirasinya dalam proses mewujudkan perdamaian dunia. Mendorong mahasiswa Hubungan Internasional agar berperan aktif dalam proses mewujudkan perdamaiain dunia.
- Memfasilitasi mahasiswa Hubungan Internasional berdiskusi bersama untuk memperkaya pengetahuan.
Dalam diskusi Ilmiah terdapat 3 ruangan, dengan setiap ruangan terdapat Moderator berjumlah 9 delegasi yang akan dibagi menjadi tiga moderator peruangan. Moderator dipilih berdasarkan 9 Universitas pengirim paper pertama, berikut ini nama-namanya :
Ruang 1 | Ruang 2 | Ruang 3 |
Moderator Sesi I :
President University |
Moderator Sesi I :
Universitas Jayabaya |
Moderator Sesi I :
Universitas Kristen Indonesia |
Moderator Sesi II :
Universitas Andalas |
Moderator Sesi II :
Universitas Indonesia |
Moderator Sesi II :
London School Public Relation |
Moderaror Sesi III :
Universitas Jendral Soedirman |
Moderator Sesi III :
Universitas Respati Yogyakarta |
Moderator Sesi III :
Universitas Jendral Achmad Yani |
Unduh Tata Tertib Diskusi Ilmiah disini